Tekan Penyebaran Penyakit Mulut dan KukuPMK, Ini Peran Aktif Forkopimda Agam.

Tekan Penyebaran Penyakit Mulut dan KukuPMK, Ini Peran Aktif Forkopimda Agam.

Redaksi


Sumbarmaju.com_Agam.
Tekan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, Forkopimda Kabupaten Agam, Sumatera Barat lakukan sinergisitas.

Bupati Agam Sumatera Barat, Andri Warman melalui Kepala Dinas Pertanian, Afniwirman mengatakan, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Agam telah melakukan langkah-langkah pencegahan serta penanggulangan untuk penekanan penyebaran virus baik berupa tanggap cepat ke kandang ternak, vaksin serta peran aktif petugas penyuluh, kesehatan dan lainnya.

Untuk saat ini pihaknya terus melakukan pendataan ternak yang belum maupun yang terjangkit, memberikan vaksib bagi yang masih sehat serta menyiagakan petugas kesehatan jika ada laporan masuk dari masyarakat.

"Tahap awal ini kita sudah mendapatkan 300 kuota vaksin dari dinas pertanian provinsi dan sudah kita salurkan kepada ternak terutama yang sehat dan dikandangkan. Untuk tahap kedua sudah kita ajukan," ujarnya Senin (26/7/2022).

Dalam upaya pencegahan penyebaran virus, pihaknya juga melakukan pengawasan ketat jual beli di pasar ternak serta pemantaun keluar masuknya ternak dari luar daerah.

Setiap ternak yang masuk, para petugas langsung melakukan pemeriksaan kondisi serta melakukan penyemprotan disinfektan pada kendaraan pengangkut sekaligus memeriksa dan mencatat dokumen ternak. 

Sementara itu, Dandim O304/Agam, Letkol Czi RenggoYudi Ariesko SE mengatakan, peternakan merupakan salah satu program  TNI dalam ketahananpangan, untuk saat ini pihaknya bersama pihak terkait memantau pergerakan penyebaran virus serta melakukan pendampingan baik pengawasan keluar masuk ternak serta ke kelompok peternakan dan masyarakat.

"Disini kita intens dalam pengawasan keluar masuk ternak serta pendampingan petugas dilapangan dalam langkah pengobatan serta pencegahan," katanya lagi.

Hal senada juga diungkapkan, Kapolres Agam, AKBP Ferry Ferdian, SIK, dalam penekanan penyebaran virus, Polri telah menginteruksikan Bhabinkantibmas disetiap nagari untuk berperan aktif melakukan sosialisasi.

Dijelaskannya, dari enam kecamatan diwilayah hukum Polres Agam, tercatat ada 2 kecamatan yang memiliki kasus tertinggi yaitunya Kecamatan Lubuk Basung dan Matur dengan sekitar seribuan ekor ternak yang terjangkit.  "Dalam hal ini Polri juga sudah memberikan sekitar 48 vaksin kepada hewan ternak serta penyemprotan disinfektan ke kandang-kandang 

Pihaknya mengakui kesulitan dilapangan karena kurangnya petugas kesehatan hewan, saat ini satu dokter hewan mengawasi 3 kecamatan. hal ini tentunya tidak seimbang dengan banyaknya kasus hewan yang terjangkit virus .

"Pihak kepolisian terus melakukan penyuluhan dan pendampingan serta berperan aktif membantu petugas dilapangan dalam penanganan," tutupnya.(ANTO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar