Padang, (Topikterkini) – Bank Tabungan Negara Kantor Cabang Padang melakukan acara kegiatan Developer Gathering tahun 2025, dalam tujuan mempererat tali silaturahmi antara pihak BTN dan pihak pengembang perumahan se Sumatera Barat. Senin (5/5-2025), di Hotel Mercure kota Padang.
Kegiatan ini terlihat dihadiri para ketua-ketua Asosiasi Pengembang perumahan se Sumatera Barat, yaitu seperti Ketua Rei, Apersi, Apernas dan Himperra, serta berbagai kalangan pengusaha pengembang/ Developer perumahan, yang selama ini sudah melakukan Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama pihak BTN, dalam menyalurkan KPR Subsidi maupun Non Subsidi.
Ada salah satu rangkaian acara Developer Gathering ini yang memberikan nilai positifnya untuk para Developer dalam memacu motivasi capai target omset penjualannya, pihak BTN memberikan piagam penghargaan bagi para Developer yang telah merealisasikan KPR Rumah Subsidi maupun Non Subsidi terbanyak sesuai kategori masing-masing.
Salah satu dari asosiasi pengembang yaitu Apernas, ada tiga anggota pengembangnya menerima piagam penghargaan, yaitu PT Sumatra Insan Prima, PT Bintang Karya Wijaya, dan PT Dika Mas Jaya, yang masuk dalam nominasi terbanyak merealisasikan KPR dalam kategori Subsidi FLPP, Tapera dan Non Subsidi pada tahun 2024 yang lalu.
“Kita apresiasi pihak BTN KC Padang dalam acara ini dan ucapan terima kasih atas kerjasama yang telah kita jalan bersama dengan baik,” ujar Yerno Arsel, selaku Ketua Apernas DPW Sumatera Barat.
Yerno Arsel menuturkan, semoga kedepannya bisa lebih baik lagi, untuk tancap gas untuk mensukseskan program 3 Juta Rumah bagi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah).
Lanjutnya Yerno Arsel jelaskan, bahwa DPW Apernas SumBar berkomitmen untuk membantu mensukseskan prodak-prodak yang dimiliki BTN. Selain KPR, pihaknya juga siap untuk mensukseskan prodak pembiayaan kredit lainnya, seperti KPL, KYG maupun KUR.
Dalam kata sambutannya, Yerno Arsel sampaikan beberapa catatan buat BTN, yang tujuan untuk bisa membangun sistem Cepat, Tanggap dan Sigap, dalam mencapai omset target KPR.
“Akhir-akhir ini ada sistem BTN yang meresahkan bagi pihak developer, seperti masalah rejeck storing, penolakan sistem saat penginputan manual dari petugas KPR,” terangnya.
Serta ada juga usulan dari Ketua Apernas DPW SumBar itu, BTN perlu mengefisienkan sistem, karena ada sistem yang menurutnya ada kesamaan, yaitu terkait LPA dan Trigoli.
“Menurut saya ada kesamaan dalam memastikan rumah yang mau akad kreditkan betul-betul sudah ready. Karena saat ini, rumah subsidi yang mau akad di pastikan sudah siap dulu 100%,” katanya.
Sistem kerja Trigoli, dipaparkan Yerno Arsel, yaitu pihak developer harus menginput data rumah atau penghijauan keplingan melalui di aplikasi Sikumbang, terus konsumen sebaliknya seperti itu juga, harus input data rumah yang dipesan, bahwasanya rumah dipastikan sudah siap huni dan berfoto Selfi didepan rumah tersebut dan terus diupdate ke aplikasi Sikasep, terakhir pihak bank, memasukkan data rumah yang sudah ready itu melalui aplikasi Siaki QC.
“Terus untuk apalagi LPA diadakan, karena untuk LPA saja tidak bisa kapan saja, mempertimbangkan waktu dan jarak, yang selama ini kita harus menunggu jadwal petugas turun kelapangan. Ini menjadi salah satu penghambat target penjualan,” terangnya.
Yerno Arsel mengajak pihak BTN maupun Asosiasi pengembang perumahan lainnya, untuk dapat duduk bersama tentang masalah hal ini.
“Untuk mencapai kesuksesan kita bersama, dalam mencapai target yang di embankan pemerintah dalam membangun 3 juta rumah bagi MBR, jadi perlu ada gagasan untuk mengefisienkan sistem maupun anggaran,” pungkasnya. (YERNO)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar