Sumbarmaju.comPersonel Kodim 0304/Agam bersama aparat kecamatan, perangkat nagari, dan BPBD Kabupaten Agam melakukan monitoring dan penanganan darurat atas bencana banjir bandang yang terjadi akibat meluapnya Sungai Batang Nanggang di Simpang Aia Dingin, Jorong Pasa Koto Alam, Nagari Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan.
Bencana tersebut mengakibatkan 21 orang meninggal dunia, sekitar 20 warga mengalami luka-luka, serta lebih dari 100 rumah terdampak. Berdasarkan laporan yang diterima, rincian korban jiwa adalah sebagai berikut 15 jenazah berada di Puskesmas Koto Alam, 5 jenazah telah dibawa pulang oleh pihak keluarga dan 1 jenazah tanpa identitas, di mana bagian tubuh yang ditemukan hanya kaki.
Sekitar 20 warga mengalami luka ringan hingga berat dan saat ini sedang menjalani perawatan di Puskesmas Koto Alam.
Kerugian material sementara mencapai ±100 unit rumah yang terendam dan rusak akibat terjangan banjir bandang. Sebagian besar warga telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman untuk menghindari potensi banjir susulan.
Personel Kodim 0304/Agam bersama perangkat kecamatan, perangkat nagari, serta BPBD Kabupaten Agam terus melakukan pendataan korban dan warga terdampak. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan proses evakuasi, penyaluran bantuan darurat, dan pencarian korban yang masih belum ditemukan. Upaya tersebut turut melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat.
Namun, aktivitas di lapangan masih menghadapi kendala cukup berat. Listrik di wilayah terdampak masih padam, jaringan telekomunikasi terputus, akses jalan rusak dan sulit dilalui, serta hujan lebat yang belum mereda menghambat proses penanganan.
Akibat kondisi tersebut, Kecamatan Palembayan ditetapkan dalam status siaga, mengingat curah hujan yang masih tinggi serta banyaknya titik rawan banjir dan longsor di wilayah tersebut.
Personel Kodim 0304/Agam menghimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan, terutama saat hujan deras. Warga yang bermukim di dekat aliran sungai diminta segera mengungsi bila debit air meningkat untuk menghindari risiko bahaya yang lebih besar.
Sementara itu, Pemerintah Nagari dan Pemerintah Kecamatan telah menyampaikan laporan resmi kepada Pemerintah Kabupaten Agam melalui BPBD. Proses pendataan korban dan kerusakan infrastruktur masih berlangsung dan akan diperbarui seiring dengan membaiknya akses serta kondisi lapangan.(Syafrianto)







Tidak ada komentar:
Posting Komentar