MISTERI PERAHU KARET BANTUAN BNPB UNTUK UNAND

MISTERI PERAHU KARET BANTUAN BNPB UNTUK UNAND

Redaksi

PADANG, Sumbarmaju.com— Sejumlah relawan dari berbagai komunitas terlihat sibuk membantu proses evakuasi dan penanganan dampak bencana yang terjadi beberapa hari terakhir. Mereka bergerak cepat menembus wilayah terdampak, menyalurkan bantuan, serta mengevakuasi warga ke lokasi aman. Namun, dari sekian banyak unsur relawan yang terlihat di lapangan, tak tampak kehadiran relawan kebencanaan dari Universitas Andalas (Unand).

Ketiadaan unsur relawan Unand ini menjadi sorotan, karena beberapa waktu lalu, universitas tersebut baru saja menerima bantuan peralatan evakuasi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Bantuan itu diserahkan langsung melalui sebuah seremoni di lingkungan kampus Unand, berupa satu unit perahu karet jenis LCR, lengkap dengan mesin tempel, berikut perlengkapan pendukungnya.


Pemberian bantuan itu berawal dari permohonan resmi Mapala Unand—salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang aktif dalam kegiatan penanggulangan bencana dan operasi SAR—kepada BNPB. Mapala mengajukan kebutuhan perahu karet sebagai sarana mobilitas dalam respon cepat terhadap bencana di Sumatra Barat, sesuai dengan kiprah mereka selama ini.


Namun, entah bagaimana, perahu karet yang sejatinya diperuntukkan bagi Mapala Unand itu justru berpindah tangan ke pihak Universitas Andalas. Hingga saat ini belum ada penjelasan resmi dari pihak kampus terkait perubahan alokasi itu, maupun bagaimana rencana pemanfaatan peralatan bantuan itu dalam operasi kebencanaan di lapangan.


Sementara itu, para relawan dari berbagai komunitas independen, BPBD, hingga organisasi kemanusiaan lainnya terus berjibaku di daerah terdampak. Mereka berharap seluruh potensi relawan, termasuk dari perguruan tinggi yang memiliki kapasitas besar seperti Unand, dapat turut hadir memperkuat upaya penanganan bencana di Sumatera Barat.


Terkait hal ini ketika dikonfirmasikan oleh salah seorang anggota mapala unand kepada Ketua Pusat Studi Bencana Universitas Andalas, Prof Fauzan mengaku tidak menerima perahu karet dari BNPB.


Mengenai tidak adanya keterlibatan Tim Rescue Unand dalam membantu evakuasi korban banjir menggunakan perahu karet bantuan BNPB ini, jurnalis televisi dari Nusantara TV, telah mencoba menghubungi Rektor Unand, Efa Yonnedi melalui pesan WhatsApp, pada Jumat (12/12/2025). Namun hingga berita ini diturunkan, pesan sama sekali tidak dibalas. (Syafrianto)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar