Sumbarmaju.com, Padang Pariaman - Di garis terdepan Negara Kesatuan Republik Indonesia, tepatnya di Kabupaten Padang Pariaman,Sumatera Barat, MTsN 2 Padang Pariaman memainkan peran sentral dalam mempersiapkan lahirnya generasi emas penerus bangsa.
Lembaga pendidikan ini, yang berlokasi +- 30KM dari Ibu Kota Sumatera Barat, tidak hanya fokus pada pemberian bekal pendidikan formal, namun juga secara intensif menanamkan nilai-nilai karakter.
Kepala Sekolah Kepala MTsN 2 Padang Pariaman, Suhaimis, dalam keterangannya kepada Sumbarmaju.com pada Rabu (28/05/25).
Suhaimis menegaskan urgensi pendidikan holistik dalam membentuk anak-anak dekat dengan pantai menjadi individu yang cerdas, inovatif, dan berakhlak mulia.
Dan kepemimpinan yang inspiratif mampu melahirkan guru yang tangguh secara emosional. Ketika kepala sekolah bersikap empatik, terbuka terhadap masukan, dan peduli terhadap kesejahteraan guru, maka terciptalah ruang yang sehat secara psikologis. Guru yang merasa dihargai akan lebih mudah mengelola stres, bersikap sabar, dan bersemangat menjalani tugas mengajar,"katanya.
Dalam saat itu juga Suhaimis menjelaskan, tantangan yang dihadapi sekolah-sekolah MTsN 2 Padang Pariaman saat ini. Pertama, perubahan orientasi masyarakat dari simbol ke fungsional, di mana masyarakat kini lebih memilih sekolah berdasarkan kualitas, bukan nama besar lembaga pengelolanya.
Kedua, perubahan jumlah kelahiran yang semakin menurun seiring modernisasi, yang berdampak pada menurunnya jumlah siswa di sekolah-sekolah swasta, termasuk MTsN 2 Padang Pariaman.
Selain itu, untuk memperkuat komitmen bersama dalam menciptakan sekolah yang bebas dari bullying. "Mencegah bullying adalah syarat mutlak dalam menciptakan generasi emas di masa mendatang," katanya.
Suhaimis menekankan pentingnya menciptakan lingkungan sekolah yang ideal. "Jadi sekolah itu tentunya harus bisa memberikan rasa nyaman, aman dan menyenangkan untuk belajar, anak bisa mengembangkan potensinya dengan baik," katanya.
Sementara melalui pendekatan psikologis, menurut Melina, sekolah bisa memberikan pendampingan pada siswa yang terlibat dalam kasus bullying. "Kita perlu menciptakan ruang aman bagi anak-anak untuk bisa berbicara tentang masalah mereka tanpa rasa takut atau malu," tutupnya.( Syafrianto )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar