Sumbarmaju.com, Payakumbuh - SMKN 4 Payakumbuh kembali menegaskan komitmennya dalam transformasi digital dunia pendidikan dengan menerima kunjungan istimewa dari Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat dan Balai TIK Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda visitasi dan evaluasi kesiapan SMKN 4 Payakumbuh sebagai Kandidat Sekolah Rujukan Google (KSRG).
Dalam kunjungan tersebut, hadir Bapak Dandi Indarto, Wakil Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Barat, yang turut didampingi oleh Bapak Afrizon, Kepala Bank Nagari Cabang Payakumbuh. Dari pihak pemerintah provinsi, hadir pula Ibu Nina, Kepala UPT Balai TIK Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat. Rombongan disambut hangat oleh Kepala SMKN 4 Payakumbuh, Ibu Wisnarti, M.Pd, beserta jajaran pimpinan sekolah.
Kegiatan diawali dengan peninjauan langsung fasilitas digital di SMKN 4 Payakumbuh, termasuk ruang kelas digital, labor komputer, serta berbagai infrastruktur IT pendukung pembelajaran. Para tamu juga berinteraksi langsung dengan guru-guru dan siswa yang telah mengimplementasikan teknologi Google Workspace dalam kegiatan belajar-mengajar sehari-hari.
Dalam sambutannya, Bapak Dandi Indarto mengungkapkan apresiasi mendalam terhadap langkah progresif SMKN 4 Payakumbuh.
“Transformasi digital yang dilakukan sekolah ini sudah sangat komprehensif. Komitmen guru, kesiapan infrastruktur, dan sumber daya manusia yang terlatih menjadikan SMKN 4 Payakumbuh sangat layak menjadi Sekolah Rujukan Google pertama di wilayah ini. Ini adalah contoh konkret bagaimana dunia pendidikan harus beradaptasi dan terus berinovasi,” ujarnya.
Senada dengan itu, Ibu Nina dari Balai TIK menyampaikan bahwa SMKN 4 Payakumbuh telah memenuhi tiga pilar utama sebagai Sekolah Rujukan Google:
Komitmen guru dalam mengimplementasikan digitalisasi pendidikan secara konsisten.
Dukungan sumber daya manusia yang kompeten dan responsif terhadap perubahan teknologi.
Infrastruktur IT yang lengkap dan mendukung ekosistem pembelajaran digital secara menyeluruh.
“SMKN 4 Payakumbuh adalah satu-satunya sekolah yang paling siap saat ini. Harapan kami, sekolah ini bisa menjadi pionir dan inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Sumatera Barat,” ujar Ibu Nina.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Sekolah SMKN 4 Payakumbuh Bu Wisnarti, M.Pd, kepada awak media, Rabu 14 Juni 2025 melalui sambungan telepon WhatsApp
Kepala Sekolah, Bu Wisnarti, M.Pd, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang telah turut mendorong kemajuan sekolah,
“Kami tidak bisa berjalan sendiri. Kolaborasi dengan dunia industri, perbankan, dan instansi pemerintah menjadi kunci utama agar kami bisa mewujudkan ekosistem digital yang berkelanjutan di sekolah.”
Kunjungan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan penandatanganan berita acara kunjungan, sebagai bagian dari tahapan persiapan SMKN 4 Payakumbuh menuju penetapan resmi sebagai Sekolah Rujukan Google oleh Google for Education Indonesia.
Menjadi Sekolah Rujukan Google (SRG) memberikan berbagai benefit strategis, baik dari sisi peningkatan kualitas pendidikan, eksistensi sekolah, maupun kolaborasi lintas sektor. Berikut adalah sejumlah manfaat (benefit) utama yang bisa diperoleh oleh sekolah yang ditetapkan sebagai SRG:
1. Akses Prioritas terhadap Program Google for Education
Sekolah mendapatkan akses langsung ke berbagai program pelatihan, tools, dan sumber daya digital dari Google, termasuk dukungan implementasi Google Workspace for Education dan pelatihan guru secara berkala.
2. Penguatan Kompetensi Digital Guru dan Siswa
Dengan menjadi SRG, guru-guru akan lebih terampil dalam menerapkan pembelajaran berbasis teknologi, menggunakan tools seperti Google Classroom, Docs, Sheets, Jamboard, dan lainnya secara maksimal.
3. Branding dan Pengakuan Nasional/Internasional
Sekolah yang berstatus SRG akan lebih dikenal secara luas, baik di level regional, nasional bahkan internasional. Hal ini meningkatkan branding sekolah dan menjadi daya tarik untuk calon peserta didik baru maupun mitra industri.
4. Prioritas dalam Kolaborasi dan Kemitraan
Sekolah SRG sering menjadi pilihan utama dalam berbagai kerja sama, baik dengan institusi pendidikan tinggi, dunia industri, maupun lembaga pemerintah dan swasta, karena telah terbukti memiliki komitmen dan kesiapan digitalisasi.
5. Akses ke Fasilitator dan Komunitas Edukator Google (GEG)
Sekolah dapat membangun jejaring dengan komunitas pendidik dan sekolah lain yang juga SRG melalui Google Educator Groups. Ini membuka peluang berbagi praktik baik, inovasi pembelajaran, dan kolaborasi proyek.
6. Insentif dalam Pengembangan Infrastruktur IT Sekolah
SRG berpeluang mendapat dukungan atau insentif dari mitra eksternal, termasuk perusahaan teknologi, lembaga donor, atau pemerintah, karena dinilai siap menjadi model transformasi digital di daerah.
7. Mendorong Budaya Inovasi di Lingkungan Sekolah
Status SRG menjadi pemicu budaya inovatif, kolaboratif, dan kreatif di kalangan guru dan siswa. Sekolah akan lebih terbuka pada perubahan dan pembaruan kurikulum berbasis teknologi. ( Dioni )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar