X Koto Singkarak, SumbarMaju.com – Perguruan Pencak Silat Harimau Capo Sumani tengah mempersiapkan helat besar silaturahmi dan pertandingan antarperguruan silat se-Sumatera Barat yang akan digelar pada Minggu (21/9/2025) di Lapangan Upacara SMPN 3 X Koto Singkarak. Acara ini diproyeksikan bakal diikuti puluhan perguruan silat dari berbagai daerah di Sumbar, menjadikannya salah satu ajang kebersamaan sekaligus unjuk prestasi yang ditunggu-tunggu masyarakat.
Ketua Panitia, Hendri Amran, menyampaikan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk memotivasi generasi muda sekaligus menyemarakkan kembali tradisi daerah yang mulai terkikis oleh zaman. “Helat ini menjadi wadah membangkitkan kembali tradisi silat Minang yang telah banyak mati suri. Kita ingin silat kembali hidup di nagari sebagai warisan budaya yang membentuk karakter dan jati diri anak bangsa,” ujarnya.
Hendri menambahkan, penyelenggaraan helat ini juga sejalan dengan arahan Wakil Gubernur Sumbar, Vasco Rusaymi, yang mendorong agar seni bela diri tradisional terus dilestarikan di tengah derasnya arus modernisasi. Menurutnya, silat tidak hanya sekadar bela diri, tetapi juga bagian dari adat, etika, serta falsafah hidup masyarakat Minangkabau.
Menurut rencana, acara ini akan dihadiri langsung oleh Bupati Solok, Jon Firman Pandu, bersama Wakil Bupati Solok, H. Candra, S.Hi, Wakil Wali Kota Solok, Suryadi Nurdal yang juga putra asli Nagari Sumani, serta Ketua KONI Kabupaten Solok, Doni Zulkifli ST, Dt. Majo Lelo, yang juga anak nagari Sumani. Kehadiran tokoh-tokoh daerah ini diharapkan semakin menambah semangat bagi seluruh peserta dan masyarakat yang menyaksikan.
Sekilas tentang Perguruan Harimau Capo selaku tuan rumah, dipimpin oleh Ir. Fikrul B, mantan Wali Nagari Sumani. Dalam keterangannya, ia menegaskan bahwa helat ini adalah bentuk kepedulian perguruan untuk menjaga marwah silat Minangkabau. “Pencak silat adalah pusaka budaya leluhur kita. Acara ini diselenggarakan secara bergiliran dari dua belas perguruan silat yang ada di Sumbar, dan kali ini kita sebagai tuan rumah. Dengan cara ini, silat akan tetap hidup dan bergairah di tengah masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, pelatih Harimau Capo, Syamsul Bahri, menambahkan bahwa helat ini juga menjadi ajang pembinaan mental dan fisik para pesilat muda. “Lewat pertandingan persahabatan ini, kita ingin menanamkan disiplin, keberanian, dan sportivitas. Pesilat tidak hanya dituntut kuat dalam jurus, tetapi juga harus berjiwa besar, menghargai lawan, dan menjunjung tinggi adat serta budaya Minang,” jelasnya.
Lebih jauh, Syamsul menegaskan bahwa acara ini penting sebagai wadah penyaluran “haus bertanding” para generasi muda. Dengan adanya helat seperti ini, mereka bisa menyalurkan energi positif dalam bentuk latihan, pertandingan, dan silaturahmi, sehingga terhindar dari pengaruh negatif pergaulan zaman. “Kita ingin anak-anak muda tidak lupa dengan akar budayanya. Silat adalah benteng moral, benteng agama, sekaligus benteng nagari,” tambahnya penuh harap.
Rangkaian kegiatan nanti mencakup pertandingan persahabatan, penampilan jurus khas dari masing-masing perguruan, atraksi kolosal bersama, hingga doa bersama untuk keselamatan dan keberkahan acara. Panitia optimis, helat ini tidak hanya menjadi ajang menyalurkan gairah bertanding, tetapi juga momentum untuk mempererat tali silaturahmi antarperguruan di ranah Minang.
Dengan dukungan penuh tokoh daerah, perguruan, serta masyarakat, helat ini diharapkan mampu membangkitkan kembali kecintaan terhadap pencak silat Minangkabau, sekaligus memperkuat identitas budaya di tengah tantangan zaman modern.( Yef )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar