Sumbarmaju.com– Pemerintah Kabupaten Agam resmi memperpanjang masa tanggap darurat bencana banjir bandang dan longsor selama 14 hari ke depan.
Keputusan tersebut disampaikan langsung oleh Bupati Agam, Ir H Benni Warlis MM Dt Tan Batuah, dalam rapat evaluasi tanggap darurat yang dipimpin Gubernur Sumatera Barat secara virtual dari Pos Komando Tanggap Darurat Bencana Alam Kabupaten Agam, Senin (22/12).
Bupati Benni Warlis menjelaskan, keputusan perpanjangan masa tanggap darurat diambil setelah Pemkab Agam menggelar rapat bersama organisasi perangkat daerah (OPD) dan Forkopimda.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa kondisi di lapangan pada sejumlah wilayah terdampak masih membutuhkan penanganan intensif.
Penanganan tersebut meliputi pembersihan puing-puing rumah warga, jalan yang masih tertutup lumpur, serta tebing-tebing rawan longsor yang hingga kini hanya dapat dilalui satu kendaraan.
Selain itu, lumpur dan sedimen di sejumlah ruas jalan serta aliran sungai masih cukup tebal dan berpotensi memicu bencana lanjutan saat curah hujan tinggi.
“Masih banyak pekerjaan yang harus kita selesaikan. Lumpur dan sedimen di jalan serta sungai masih cukup tebal, dan beberapa titik sangat berpotensi kembali longsor saat hujan,” ujar Bupati.
Ia juga menyampaikan bahwa dalam beberapa hari terakhir masih terjadi bencana susulan di sejumlah kecamatan, di antaranya Kecamatan Tanjung Raya dan Matur.
Kondisi tersebut semakin menguatkan perlunya perpanjangan masa tanggap darurat agar upaya pemulihan dapat berjalan maksimal serta risiko bencana lanjutan dapat diminimalisir.
Masa tanggap darurat sebelumnya ditetapkan sejak 22 November dan berakhir pada 22 Desember 2025. Melalui kesepakatan bersama dalam rapat evaluasi tersebut, masa tanggap darurat kemudian diperpanjang selama 14 hari ke depan guna mempercepat proses penanganan dan pemulihan pascabencana.
Selama masa perpanjangan ini, Bupati Agam menegaskan, Pemkab Agam akan terus bersinergi dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Polri, Basarnas, BNPB, serta instansi terkait lainnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas pendampingan BNPB yang telah berlangsung selama satu bulan terakhir.
“Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu hingga kondisi hari ini. Kami juga berharap dukungan tersebut terus berlanjut agar pemulihan bisa berjalan lebih cepat,” katanya.
Dalam rapat tersebut, Bupati Agam juga mengungkapkan bahwa pembangunan jembatan darurat masih menunggu bantuan dari pemerintah provinsi dan pusat.
Saat ini, Kabupaten Agam membutuhkan sebanyak 13 unit jembatan bailey untuk menggantikan jembatan yang rusak akibat bencana, sementara beberapa jembatan sementara lainnya telah mulai dikerjakan.
Selain infrastruktur jembatan, Pemkab Agam juga masih membutuhkan dukungan alat berat untuk penanganan lumpur, sedimen, serta normalisasi sungai, khususnya pada sungai-sungai yang berpotensi meluap dan mengancam permukiman warga.
Kebutuhan air bersih bagi masyarakat terdampak juga masih menjadi perhatian serius karena belum sepenuhnya terpenuhi.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Agam melaporkan bahwa pencarian korban bencana secara resmi telah dihentikan.
Keputusan tersebut diambil setelah pihak keluarga korban menyatakan telah mengikhlaskan dan sepakat untuk tidak melanjutkan proses pencarian.
“Dengan kondisi yang ada, kami menilai perpanjangan masa tanggap darurat selama 14 hari ke depan sangat diperlukan agar seluruh upaya penanganan dan pemulihan dapat dituntaskan dengan baik,” tutup Bupati Agam.-"( Syafrianto )


Tidak ada komentar:
Posting Komentar