Sumatera Barat.SumbarMaju.com — Di balik lumpur yang masih melekat dan rumah-rumah yang belum sepenuhnya pulih pasca banjir dan galodo, terselip kisah pilu para Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang tetap berusaha tegak mengabdi di tengah keterbatasan. Jeritan dan tangis mereka kini menggugah perhatian Dewan Pimpinan Wilayah Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (DPW AGPAII) Sumatera Barat.
Ketua DPW AGPAII Sumbar, Rimelfi S.Pdi., MM., MA, menyampaikan bahwa musibah banjir dan galodo tidak hanya merenggut harta benda, tetapi juga mengguncang ketenangan batin para guru PAI yang selama ini menjadi pilar pendidikan akhlak di sekolah-sekolah.Selasa,,16/12/2025.
“Di saat mereka masih membersihkan sisa lumpur di rumah, para Guru PAI tetap berangkat mengajar, membimbing akhlak anak-anak kita. Namun siapa yang membersamai luka mereka?” ujar Rimelfi dengan nada haru.
Ia menegaskan, AGPAII kota dan kabupaten tidak boleh lengah, apalagi berpaling dari kondisi anggotanya yang terdampak bencana. Menurutnya, organisasi harus hadir bukan hanya dalam forum dan rapat, tetapi juga di tengah derita, membawa harapan dan kekuatan.
Rimelfi mengungkapkan, masih banyak Guru PAI yang kehilangan perlengkapan mengajar, buku, bahkan tempat tinggal. Sebagian dari mereka terpaksa menjalani hari dengan keterbatasan, namun tetap memikul tanggung jawab moral mendidik generasi penerus bangsa.
“Jeritan mereka adalah panggilan nurani kita bersama. AGPAII harus menjadi rumah yang melindungi, menguatkan, dan memastikan tidak ada Guru PAI yang berjalan sendirian pasca bencana,” tegasnya.
DPW AGPAII Sumbar mengajak seluruh pengurus AGPAII daerah untuk segera melakukan pendataan, membangun solidaritas, serta menggalang bantuan yang menyentuh langsung kebutuhan para Guru PAI terdampak.
Selain bantuan materi, dukungan moril dan empati dinilai sangat penting agar para guru PAI kembali bangkit, kuat, dan tetap istiqamah menjalankan tugas mulia mereka.
“Ketika Guru PAI bangkit, harapan akan tumbuh kembali. Dan dari tangan merekalah, generasi yang berakhlak akan terus dilahirkan,” tutup Rimelfi.( YEF )


Tidak ada komentar:
Posting Komentar