Lokakarya MAN 1 Tanah Datar, Kakankemenag H. Amril : Hadapi Era Disrupsi Dengan Kurikulum Berbasis Cinta Dan Deep Learning

Lokakarya MAN 1 Tanah Datar, Kakankemenag H. Amril : Hadapi Era Disrupsi Dengan Kurikulum Berbasis Cinta Dan Deep Learning

Redaksi

Sumbarmaju.com, Tanah Datar - Sebagai agenda tahunan, MAN 1 Tanah Datar Plus Keterampilan menggelar Lokakarya selama 5 hari di ruang majelis Guru Madrasah setempat. Sesuai tema Lokakarya, Kakankemenag H. Amril berharap adanya peningkatan kapasitas Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) dalam mengimplementasikan kurikulum berbasis cinta dan deep learning.

Lokakarya berlangsung di ruang majelis Guru pada 20 - 25 Juni 2025 yang diikuti 76 Guru dan Tenaga Kependidikan. Tahun ini Lokakarya mengambil tema 'Mengoptimalkan kapasitas pendidik dan Tenaga kependidikan Menyongsong Implementasi kurikulum Berbasisi Cinta dan Deep Learning serta Mensosialisasikan Cinta bangga dan Paham Rupiah'.


"Apresiasi untuk MAN 1 dalam menggelar Lokakarya untuk menindaklanjuti hal-hal yang menjadi perhatian bersama baik dari Dirjen Pendis dan Menteri Agama dalam menyongsong tahun pelajaran 2025/2026," buka H. Amril dalam arahannya, Selasa (24/6). Lokakarya ini menjadi momen krusial mendorong GTK untuk terus melakukan inovasi dan beradaptasi dengan situasi pendidikan di Indonesia.


Dijelaskan Kepala MAN 1 Rika Maria, dalam Lokakarya ini juga diisi materi 'Cinta Bangga dan Paham Rupiah' dari Tim Bank Indonesia Sumatera Barat. Selain itu ada outbond 'personal and team development', materi penguatan moderasi beragama serta implementasi kurikulum berbasis cinta dan pemebelajaran deep leraning dari narasumber MAN IC Padang Pariaman.


"MAN 1 memiliki peran sentral dalam mencetak peserta didik cerdas akademik, berakhlak mulia dan berketerampilan (soft skill) yang relevan dengan perkembangan jaman," tambah H. Amril. Ia menyampaikan 2 pilar yang harus dipersiapkan dalam menyongsong tahun pelajaran 2025/2026, yaitu kurikulum berbasis cinta dan deep learning.


Dalam kurikulum berbasis cinta, peserta didik harus mampu menumbuhkan hati dan akal, menekankan pentingnya empati, kasih sayang, toleransi, akhlak mulia dalam setiap interaksi mata pelajaran. Selain itu Guru juga harus memberikan pelajaran yang bermakna dengan menanamkan nilai-nilai agama dan kebangsaan serta jadikan Al-quran dan sunnah sebagai inspirasi utama peserta didik. 


Sementara pada deep learning, peserta didik dituntut berpikir krisis dan kreatif. "Di era disrupsi, tidak cukup menghafal fakta saja. Harus berpikir mendalam, tingkat tinggi, menganalisis, dan mengevaluasi. Dapat memecahkan masalah secara mandiri dan kolaboratif," terang H. Amril. Peserta didik juga perlu dilibatkan dalam proyek nyata pada program keterampilan yang menantang sehinggat merasakan langsung apa yang dipelajari secara teori.


Setelah arahan dari Kakankemenag, Lokakarya diisi materi Penguatan Moderasi Beragama oleh Kasi Pendidikan Madrasah Barul Fahmi dan Strategi Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta dan Pendekatan pembelajaran Mendalam oleh Pengawas Madrasah Zulhendri.


Lokakaya ini diharapkan membawa dampak positif untuk mempersiapkan GTK dalam menghadapi tahun pelajaran 2025/2026 dengan matang dan maksimal. Kakankemenag mendo'a-kan dengan adanya program vokasi, MAN 1 semakin maju dan diminati, sekaligus tantangan untuk menjadi Madrasah mendunia dan go-international kedepannya. (Dion)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar