Meneladani KH Ahmad Dahlan, Santri PontrenMu Saning Bakar Belajar Sejarah Hizbul Wathan

Meneladani KH Ahmad Dahlan, Santri PontrenMu Saning Bakar Belajar Sejarah Hizbul Wathan

Redaksi

Saning Bakar.SumbarMaju.com – Kegiatan rutin Hizbul Wathan (HW) di Pondok Pesantren Muhammadiyah (PontrenMu) Saning Bakar kembali digelar pada Selasa pagi, 23 September 2025. Seperti biasa, para santri mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan antusias. Namun, ada yang berbeda pada pertemuan kali ini. Materi yang disampaikan tidak hanya tentang teknis kepanduan, melainkan lebih mendalam, yaitu mengenai sejarah lahirnya Hizbul Wathan yang didirikan langsung oleh KH Ahmad Dahlan, tokoh pembaru Islam sekaligus pendiri Muhammadiyah.

Dalam kegiatan ini, para pembina mengajak santri untuk menelusuri kembali jejak awal HW yang berdiri di Yogyakarta pada tahun 1336 H atau 1918 M. KH Ahmad Dahlan terinspirasi membentuk HW setelah melihat latihan kepanduan di alun-alun Mangkunegaran, Solo. Dari pengamatan sederhana itu, beliau kemudian menghadirkan konsep kepanduan yang tidak hanya melatih fisik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai keislaman, akhlak mulia, dan kecintaan pada bangsa.


Sejak awal, HW tidak sekadar organisasi kepanduan. Ia lahir sebagai gerakan kaderisasi Muhammadiyah, membentuk generasi muda yang kuat dalam aqidah, berilmu, sehat jasmani, bermental tangguh, serta siap mengabdi untuk umat. HW menjadi organisasi otonom (ortom) yang berdiri sejajar dengan ’Aisyiyah, Nasyiatul ’Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Tapak Suci Putera Muhammadiyah, dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah.

Namun perjalanan HW tidak selalu mulus. Pada tahun 1961, HW melebur ke dalam Gerakan Pramuka sebagai bagian dari kebijakan pemerintah saat itu. Meski sempat vakum, semangat kaderisasi Muhammadiyah tidak pernah padam. Hingga akhirnya, melalui SK Pimpinan Pusat Muhammadiyah tahun 1999 yang diperkuat lagi pada 2003, Hizbul Wathan kembali bangkit dan berkembang pesat di berbagai daerah, termasuk di pesantren-pesantren Muhammadiyah.


Kegiatan di PontrenMu Saning Bakar ini menjadi momen penting bagi para santri untuk memahami bahwa HW bukan hanya kegiatan seremonial atau rutinitas baris-berbaris, tetapi sebuah warisan perjuangan KH Ahmad Dahlan yang patut diteladani.


Pembina HW PontrenMu Saning Bakar, Andi Asmar, S.Pdi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat para santri yang begitu antusias mengikuti kegiatan. Ia menegaskan bahwa Hizbul Wathan adalah wadah strategis untuk membina generasi muda.


> “Melalui Hizbul Wathan, kita ingin menanamkan kedisiplinan, semangat kebersamaan, kepemimpinan, dan tentu saja akhlak mulia. HW adalah bagian dari sejarah panjang Muhammadiyah yang harus kita jaga dan terus kita hidupkan. Harapan kami, santri PontrenMu Saning Bakar dapat meneladani perjuangan KH Ahmad Dahlan dan menjadi kader umat serta bangsa yang tangguh,” ujar Andi Asmar.




Sementara itu, tokoh Muhammadiyah Kabupaten Solok, Bapak Ridwan Husin, turut memberikan sambutan dan motivasi. Ia mengingatkan bahwa Hizbul Wathan memiliki peran besar dalam sejarah pergerakan bangsa.


> “KH Ahmad Dahlan mendirikan HW bukan sekadar untuk melatih fisik para pemuda, tetapi untuk membentuk karakter muslim sejati yang siap membela agama, persyarikatan, dan tanah air. Para santri hari ini harus bangga menjadi bagian dari HW karena dari sinilah lahir kader-kader tangguh Muhammadiyah dan bangsa. Semoga semangat HW terus hidup di hati kalian semua,” ungkap Ridwan Husin dengan penuh semangat.




Selain penjelasan sejarah, para santri juga diajak berdiskusi mengenai relevansi HW di era modern. Bahwa semangat kepanduan tetap dibutuhkan, terutama untuk menanamkan nilai disiplin, kerja sama, kepemimpinan, serta kepekaan sosial di tengah arus globalisasi. HW diharapkan mampu melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh secara spiritual dan emosional.


Antusiasme santri terlihat jelas sepanjang kegiatan. Banyak dari mereka yang mengaku baru mengetahui detail sejarah lahirnya HW dan merasa bangga bisa menjadi bagian dari tradisi panjang kepanduan Muhammadiyah ini. “Kami jadi lebih bersemangat. Ternyata HW punya sejarah panjang dan didirikan langsung oleh KH Ahmad Dahlan. Semoga kami bisa meneladani beliau,” ungkap salah seorang santri usai kegiatan.


Dengan terselenggaranya kegiatan rutin ini, PontrenMu Saning Bakar berharap para santri semakin memahami nilai-nilai dasar Hizbul Wathan, sehingga tidak sekadar ikut serta, tetapi benar-benar menghayati tujuan HW dalam membentuk kader muslim yang berakhlak mulia, beriman, dan berilmu. Semangat inilah yang nantinya akan menguatkan langkah para santri dalam menjalani kehidupan, baik sebagai pelajar maupun sebagai calon pemimpin di masa depan.( Yef )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar