Limapuluh Kota, Sumbarmaju.com - Permasalahan PDAM yang sampai saat kini belum pernah untung di Limapuluh Kota menjadi sorotan. Linda Wati, Kabag ADM dan Keuangan, mengungkapkan bahwa sejak berdiri, PDAM ini belum pernah mencatat keuntungan dan mengalami kerugian. Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas manajemen dan kinerja perusahaan.
Padahal jumlah pelanggan terpasang sampai Mei 2025 sekitar 17.527 pelanggan sedangkan pelanggan aktif sampai bulan Mei 2025 15.490 pelanggan, walau di DRD (Daftar Rekening Ditagiah) baru di angka 50% sekitaran 550 juta/bulan
Persoalan ini tidak bisa dibiarkan berlarut larut Bupati Limapuluh Kota Safni Sikumbang selaku pemegang pemilik saham harus mengevaluasi kinerja Dirut dan pegawai PDAM
Pergantian direksi diharapkan dapat membawa perubahan positif bagi PDAM Limapuluh Kota, sehingga perusahaan milik daerah ini dapat meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Justru dengan Dirut yang sekarang masih tetap sama, PDAM tetap rugi, di sini timbul pertanyaan tentang penyebab kerugian yang terus-menerus masih belum terjawab. Apakah permasalahan ini disebabkan oleh manajemen yang kurang efektif, kurangnya investasi, atau faktor lainnya? Pertanyaan-pertanyaan ini perlu dijawab untuk memulihkan kinerja PDAM Limapuluh Kota.
Sementara itu ketika dimintai konfirmasi atau keterangan ke Dirut PDAM Tirta Luak Nan Bungsu Limapuluh Kota Nofrizen ia terkesan selalu mengelak, bahkan hingga sampai mengancam wartawan media Sumbarmaju.com akan mencari wartawan tersebut.
Bermula dari sejumlah pertanyaan seorang wartawan, yakni Apa penyebab utama PDAM tidak pernah mencapai keuntungan (rugi terus), Bagaimana strategi PDAM untuk meningkatkan pendapatan? Apa langkah-langkah yang telah diambil PDAM untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional?. Bagaimana PDAM mengelola risiko-risiko yang terkait dengan operasional, seperti kebocoran air, tagihan tidak terbayar, dan lain-lain?. Apa rencana PDAM untuk meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan?. Bagaimana PDAM memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan operasional dan layanan? dan Apa hambatan-hambatan yang dihadapi PDAM dalam meningkatkan kinerja keuangan?.
Dirut tersebut terkesan mengelak untuk menjawab pertanyaan kemudian setiap dijumpai tidak pernah ada di kantor, sampai ia pun berjanji via telpon pada hari Rabu dengan alasan untuk menyiapkan bahan dari pertanyaan yang diberikan wartawan. Pas ketika hari H hari Rabu, Dirut tersebut kembali terkesan mengelak dengan mengatakan ia sedang di Jakarta.
Kemudian Dirut memberikan ancaman kepada wartawan akan mencari wartawan tersebut. "Den cari ang," ujarnya via telpon, Rabu (25/6/25).(Agus Suprianto)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar