SumbarMaju.com | Solok — Senin, 27 Oktober 2025. Aksi penipuan dengan modus menghubungi keluarga korban dan memanfaatkan situasi darurat kembali meresahkan warga di Kecamatan X Koto Singkarak Kabupaten Solok. Pelaku beraksi dengan cara mengaku sebagai pihak sekolah dan pihak berwajib dengan menggunakan tiga nomor berbeda,kesempatan ini di lakukan oleh pelaku untuk menghubungi pihak keluarga,dan seolah pelaku penipuan ini menangani siswa kecelakaan, lalu meminta uang dalam jumlah besar dengan alasan mendesak.
Menurut keterangan keluarga korban, RN panggilan telepon datang secara tiba-tiba dari seseorang yang mengaku guru di sekolah anak mereka. Dengan nada panik dan tergesa, pelaku menyampaikan bahwa anak korban mengalami kecelakaan dan harus segera ditangani. Ia pun meminta uang sebesar Rp15 juta untuk biaya administrasi dan perawatan.
> “Pelaku sangat meyakinkan, menyebut nama anak kami dan sekolahnya. Karena panik, kami sempat hampir percaya,” ujar keluarga korban kepada media ini.
Namun, berkat ketenangan dan kewaspadaan keluarga, mereka segera menghubungi pihak sekolah untuk memastikan kebenaran kabar tersebut. Setelah dicek langsung, ternyata siswa yang dimaksud dalam keadaan sehat dan tidak mengalami kejadian apa pun.
> “Kami pastikan langsung ke pihak sekolah, dan ternyata anak kami sedang belajar seperti biasa. Tidak ada kejadian apa pun,” jelas keluarga.
Kepala sekolah Inisial A A ,yang dihubungi media ini membenarkan bahwa keluarga korban memang sempat mengonfirmasi kabar tersebut.
> “Benar, keluarga menghubungi kami dalam kondisi panik. Setelah kami pastikan, siswa itu dalam keadaan sehat bugar di kelas. Ini murni penipuan dengan modus memanfaatkan kepanikan orang tua,” ujar kepala sekolah yang meminta namanya tidak dipublikasikan.
Sementara itu, saat berita ini dibuat, awak media juga menghubungi Dinas Kominfo Kabupaten Solok untuk meminta tanggapan terkait maraknya modus penipuan serupa.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Solok menyampaikan bahwa kasus penipuan dengan modus telepon dan pesan singkat kini semakin meningkat. Ia menegaskan pentingnya kewaspadaan dan kehati-hatian masyarakat terhadap segala bentuk komunikasi mencurigakan yang meminta uang atau data pribadi.
> “Kami mengimbau masyarakat untuk tidak langsung percaya pada kabar yang datang secara tiba-tiba, apalagi jika meminta uang dengan alasan darurat. Pastikan dulu kebenarannya melalui pihak resmi,” tegas Kepala Dinas Kominfo Solok.
Beliau juga menambahkan bahwa literasi digital dan kecepatan masyarakat memverifikasi informasi menjadi kunci untuk mencegah terjadinya penipuan serupa di masa mendatang.
Kasus ini menjadi pengingat penting bagi seluruh warga agar tetap tenang dalam menghadapi kabar mendadak. Jangan biarkan emosi dan kepanikan dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan.( Red )

Tidak ada komentar:
Posting Komentar