Sumbarmaju.com SiMPANG EMPATKamis, 16 Oktober 2025 | 14:03 WIB Kondisi terkini jalan usaha tani di Jorong Rimbo Binuang, Nagari Lingkuang Aua Timur, yang tampak belum menunjukkan perkembangan berarti. Warga menilai pengerjaannya terindikasi mangkrak karena minim aktivitas di lapangan. (Zlm).
Kondisi terkini jalan usaha tani di Jorong Rimbo Binuang, Nagari Lingkuang Aua Timur, yang tampak belum menunjukkan perkembangan berarti. Warga menilai pengerjaannya terindikasi mangkrak karena minim aktivitas di lapangan. (Zlm)
PASAMAN BARAT, Warga Jorong Rimbo Binuang, Nagari Lingkuang Aua Timur, Kecamatan Pasaman,
mulai resah dengan lambannya progres pembangunan jalan usaha tani yang dibiayai dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2025. Meski pekerjaan sudah dimulai sejak awal Agustus, kondisi di lapangan belum menunjukkan perkembangan berarti.
Proyek senilai Rp151.569.200 itu direncanakan berlangsung selama 90 hari kerja, mulai 6 Agustus hingga 6 November 2025. Berdasarkan papan informasi, kegiatan dilaksanakan oleh Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Rimbo Binuang yang diketuai Engki Irawan, dengan sekretaris Mela Saputri dan anggota Afdal Andrika.
Pantauan di lokasi menunjukkan sebagian badan jalan memang telah dibuka dan diratakan, namun belum tampak material pembangunan maupun aktivitas lanjutan di lapangan.
Padahal, sesuai RAB, jalan tersebut seharusnya dibangun dengan lapisan pasir dan batu serta pengerasan badan jalan. Kondisi ini memunculkan dugaan warga bahwa proyek mulai terindikasi mangkrak.
Papan informasi proyek pembangunan jalan usaha tani di Jorong Rimbo Binuang, Nagari Lingkuang Aua Timur, Kecamatan Pasaman. Proyek senilai Rp151 juta ini bersumber dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2025 dengan waktu pelaksanaan 90 hari kerja, mulai 6 Agustus hingga 6 November 2025.
Papan informasi proyek
pembangunan jalan usaha tani di Jorong Rimbo Binuang, Nagari Lingkuang Aua Timur, Kecamatan Pasaman. Proyek senilai Rp151 juta ini bersumber dari Dana Desa (DD) tahun anggaran 2025 dengan waktu pelaksanaan 90 hari kerja, mulai 6 Agustus hingga 6 November 2025. (Zlm)
“Kami berharap jalan ke kebun segera diselesaikan karena ini satu-satunya akses masyarakat. Sudah lebih dari sebulan berjalan, tapi pengerjaannya belum terlihat signifikan,” ujar Zulmi, warga Rimbo Binuang, Rabu (16/10).
Menanggapi hal itu, Penjabat (Pj) Wali Nagari Lingkuang Aua Timur, Firman, meminta agar persoalan tersebut dikonfirmasi langsung ke kantor nagari.
“Mohon maaf, sebaiknya datang saja ke kantor nagari. Silakan kabari kapan waktunya, saya tunggu di kantor,” kata Firman saat dikonfirmasi.
Jalan usaha tani di Rimbo Binuang menjadi akses vital bagi warga untuk mengangkut hasil kebun seperti kelapa sawit, jagung, dan hasil pertanian lainnya. Kondisi jalan yang rusak dan berlumpur membuat petani kesulitan membawa hasil panen, terutama saat musim hujan.
Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari (DPMN) Pasaman Barat, Defi Irawan, mengingatkan seluruh wali nagari agar bekerja sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab dalam mengelola anggaran desa.
Ia menegaskan agar setiap dana yang dikucurkan benar-benar digunakan sesuai peruntukannya dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
“Jangan main-main dengan dana desa. Itu amanah rakyat, harus dikelola secara transparan dan digunakan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat. Kalau dikelola dengan baik, pembangunan nagari akan berjalan lancar dan kepercayaan publik pun meningkat meningkat( Aprima Akbar )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar