SMKN 1 Sasak Ranah Pasisie Gelar Sosialisasi Bantuan TEFA: Perkuat Kolaborasi Sekolah dan Dunia Industri

SMKN 1 Sasak Ranah Pasisie Gelar Sosialisasi Bantuan TEFA: Perkuat Kolaborasi Sekolah dan Dunia Industri

Redaksi

Sumbaemaju.com, Pasaman Barat - Langit cerah menaungi halaman SMKN 1 Sasak Ranah Pasisie pagi itu. Suasana tampak penuh semangat ketika para guru, karyawan, dan tamu undangan berkumpul di aula sekolah untuk mengikuti kegiatan Sosialisasi Bantuan Teaching Factory (TEFA).Kamis, 16 Oktober 2025

Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi sekolah dalam menegaskan komitmen menuju SMK yang produktif, adaptif, dan berdaya saing tinggi.


Acara resmi dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VI, yang sekaligus menjadi narasumber utama. Dalam penyampaiannya, ia menekankan bahwa keberadaan TEFA bukan sekadar bantuan sarana, tetapi merupakan pondasi transformasi pendidikan vokasi agar lebih dekat dengan dunia industri.


“Teaching Factory adalah jantung dari SMK berbasis industri. Di sini siswa belajar bekerja dengan standar mutu yang sama seperti di dunia kerja nyata,” ujarnya menegaskan.


Kegiatan ini turut dihadiri oleh CV Idola Sasak sebagai mitra industri yang selama ini mendukung praktik kerja dan pengembangan unit produksi sekolah. Dalam kesempatan itu, dilakukan juga penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara pihak sekolah dan CV Idola Sasak sebagai bentuk komitmen berkelanjutan dalam pengembangan Teaching Factory di SMKN 1 Sasak Ranah Pasisie.


Selain itu, hadir pula Ketua Komite Sekolah, perwakilan dari Balai Benih Ikan Padang Lawas, unsur pimpinan, majelis guru, serta seluruh karyawan. Kolaborasi lintas sektor ini memperlihatkan keseriusan sekolah dalam membangun jejaring kemitraan yang nyata, tidak hanya di atas kertas, tetapi benar-benar memberi dampak langsung bagi pembelajaran siswa.


Dalam sambutannya, Kepala Sekolah SMKN 1 Sasak Ranah Pasisie, Abu Ziyad Desman, S.Pd.I., M.A., menyampaikan rasa syukurnya atas terlaksananya kegiatan tersebut. Ia menegaskan bahwa TEFA menjadi salah satu strategi utama sekolah dalam menghadirkan pembelajaran yang kontekstual dan relevan.


“Kami ingin mencetak lulusan yang tidak hanya pintar di kelas, tetapi juga siap bekerja, siap berwirausaha, dan mampu bersaing di dunia nyata. Bantuan TEFA ini akan kami kelola sebaik mungkin untuk menciptakan ekosistem belajar yang produktif,” ungkapnya.


Desman juga mengapresiasi kehadiran dan dukungan seluruh pihak, mulai dari Cabang Dinas, komite, hingga mitra industri yang berperan penting dalam memperkuat program keahlian di sekolah.


Acara berlangsung hangat dan interaktif. Para guru aktif berdiskusi mengenai mekanisme pemanfaatan bantuan TEFA, tata kelola produksi, hingga peluang pengembangan kemitraan dengan sektor industri.


Melalui kegiatan ini, SMKN 1 Sasak Ranah Pasisie menegaskan diri sebagai sekolah vokasi yang siap bertransformasi. Dengan dukungan mitra industri seperti CV Idola Sasak dan bimbingan dari Dinas Pendidikan Wilayah VI, sekolah ini berharap dapat menjadi sentra pembelajaran berbasis produksi yang memberi manfaat bagi siswa dan masyarakat sekitar.


“TEFA bukan sekadar program, tetapi sebuah gerakan untuk melahirkan generasi muda yang terampil, kreatif, dan berdaya saing tinggi,” pungkas Kepala Cabang Dinas Wilayah VI sebelum menutup kegiatan. (DN)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar