Arosuka.SumbarMaju.Com – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang meningkat akibat kemarau panjang menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Solok. Untuk mengantisipasi dampak yang lebih luas, Bupati Solok Jon Firman Pandu memimpin pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) pada Senin (21/07/2025), bertempat di Ruang Rapat Sekretariat Daerah Kabupaten Solok, Arosuka.
Kegiatan FGD ini melibatkan unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah Medison, jajaran Kepala OPD teknis, para Camat se-Kabupaten Solok, serta perwakilan dari berbagai sektor terkait. Diskusi ini menjadi ruang strategis untuk merumuskan langkah-langkah terpadu dalam menghadapi potensi bencana karhutla yang kian mengkhawatirkan.
Dalam sambutannya, Bupati Jon Firman Pandu menegaskan bahwa saat ini Kabupaten Solok sedang berada dalam masa krusial. Hujan yang tidak turun selama lebih dari tiga bulan membuat sejumlah wilayah menjadi sangat rawan terhadap kebakaran lahan dan hutan.
> “Kita tidak boleh menunggu sampai kebakaran terjadi. Pencegahan adalah kunci utama. Karena itu, kita perlu menyatukan kekuatan dan strategi lintas sektor agar bisa bertindak cepat dan tepat,” ujar Bupati.
Bupati juga menyoroti pentingnya pemetaan wilayah rawan, penyusunan langkah mitigasi yang jelas, serta edukasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran sembarangan, terutama di sekitar kawasan hutan.
Ia menginstruksikan kepada seluruh camat dan wali nagari agar segera melakukan sosialisasi ke tingkat masyarakat dan memastikan kesiapan semua lini pemerintahan menghadapi potensi karhutla.
Selain itu, Bupati mengingatkan pentingnya pelibatan semua unsur, mulai dari TNI, Polri, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, hingga relawan di lapangan, untuk bersinergi dalam satu gerakan terpadu.
Dalam sesi paparan, unsur Forkopimda seperti Kapolres Solok, Dandim 0309/Solok, dan Kepala BPBD Kabupaten Solok menyampaikan bahwa berbagai langkah preventif telah disiapkan. Di antaranya:
Peningkatan patroli terpadu di wilayah rawan karhutla
Penguatan sistem deteksi dini dan pelaporan masyarakat
Penyediaan sarana pemadam portabel di kecamatan-kecamatan rawan
Pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC) yang siaga 24 jam
Penyuluhan ke masyarakat melalui jalur Babinsa dan Bhabinkamtibmas
Kapolres Solok menegaskan bahwa pihaknya akan menindak tegas setiap pelaku pembakaran liar yang dapat memicu karhutla. Ia juga mengajak semua pihak untuk menjadikan gerakan pencegahan ini sebagai tanggung jawab bersama.
Sementara itu, Kepala BPBD melaporkan bahwa saat ini Pemkab Solok tengah menyiapkan posko siaga karhutla dan dalam waktu dekat akan mengaktifkan status tanggap darurat, apabila eskalasi ancaman terus meningkat.
Melalui FGD strategis ini, Pemerintah Kabupaten Solok berharap muncul komitmen bersama dan kolaborasi lintas sektor yang solid, agar karhutla bisa dicegah sejak dini dan dampaknya diminimalisir.
“Jika kita kompak, saya yakin kita bisa menjaga bumi Solok ini tetap hijau dan aman,” tutup Bupati dalam arahannya.Penulis: Yefrimon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar