Panianggahan,SumbarMaju.Com – Nagari Panianggahan, Kabupaten Solok, kembali mencatat sejarah adatnya. Di hadapan niniak mamak, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang, tokoh masyarakat, serta ratusan warga, Candra Hermiyanto, Plt Wali Nagari Panianggahan, resmi dikukuhkan dengan gelar adat Datuk Palindih dari Suku Pisang. Prosesi yang berlangsung penuh khidmat ini menjadi bukti bahwa adat Minangkabau tetap teguh berdiri dan diwariskan dengan penuh penghormatan.Rabu, 20/08/2025.
Prosesi Adat yang Sakral Upacara pengukuhan dilaksanakan dengan tata cara adat Minangkabau yang diwariskan turun-temurun. Sejak pagi, rumah gadang yang menjadi lokasi acara sudah dipadati warga. Iringan talempong dan gandang mengiringi prosesi, menambah suasana sakral dan menggetarkan.
Dalam sambutannya, niniak mamak menegaskan bahwa gelar Datuk Palindih bukan hanya penghormatan, melainkan juga amanah besar.
“Seorang Datuk adalah panutan. Ia dituntut untuk mamimpin, mangayomi, jo manjadi palindih bagi anak kamanakan. Gelar ini berat, tapi bila dijalankan dengan ikhlas, insya Allah akan menjadi jalan kebaikan bagi nagari,” ujar salah seorang niniak mamak.
Ucapan Selamat dan Dukungan Antar Suku Pengukuhan ini turut mendapat perhatian dari berbagai pihak. Persatuan Keluarga Besar Suku Pinyalai menyampaikan ucapan selamat secara terbuka.
“Kami Persatuan Keluarga Besar Suku Pinyalai mengucapkan selamat kepada Candra Hermiyanto atas penobatannya sebagai Datuk Palindih Suku Pisang. Semoga kuat dalam mengemban amanah,” demikian pernyataan resmi mereka.
Ucapan itu menjadi simbol kekompakan antar suku di Nagari Panianggahan. Dukungan ini diyakini akan memperkuat langkah Datuk Palindih dalam menjalankan tugas adat maupun pemerintahan.
Makna Gelar Datuk Palindih Secara filosofis, gelar Datuk Palindih bermakna tameng dan pelindung bagi anak kemenakan. Seorang Datuk harus menjadi tempat bertanya, tempat mengadu, serta pengambil keputusan yang arif dan bijaksana.
Selain itu, seorang Datuk dituntut menjaga keseimbangan antara kepentingan adat dengan perkembangan zaman, sehingga keberadaannya menjadi penopang harmoni nagari.
Harapan untuk Nagari Panianggahan Dengan pengukuhan ini, masyarakat menaruh harapan besar kepada Candra Hermiyanto agar mampu membawa kesejukan dan keseimbangan dalam memimpin nagari. Perannya sebagai pejabat pemerintahan sekaligus pemangku adat dianggap strategis untuk memperkuat pembangunan yang berpijak pada nilai budaya.
Tokoh masyarakat menilai sinergi adat dan pemerintahan menjadi kunci bagi Panianggahan menuju kemajuan. Kepemimpinan berbasis nilai adat diyakini mampu menjaga harmoni serta menuntun generasi muda agar tidak kehilangan jati diri.
Menegaskan Warisan Budaya Pengukuhan ini sekaligus menjadi penegasan bahwa adat Minangkabau bukan sekadar peninggalan masa lalu, melainkan warisan yang harus dijaga. Gelar adat seperti Datuk Palindih adalah pengingat bahwa marwah nagari dan identitas budaya tetap harus dipelihara di tengah arus modernisasi.
Penobatan Datuk Palindih bagi Candra Hermiyanto adalah peristiwa penting bagi Nagari Panianggahan. Gelar ini bukan sekadar penghormatan, melainkan sebuah amanah besar. Dengan dukungan masyarakat dan persatuan suku, Datuk Palindih diharapkan mampu menjaga adat, memperkuat persaudaraan, sekaligus membangun nagari yang beradat dan modern.( Yef )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar