Salman Resmi Dilantik Sebagai Dubalang Adat Suku Pinyalai di Nagari Paninggahan.

Salman Resmi Dilantik Sebagai Dubalang Adat Suku Pinyalai di Nagari Paninggahan.

Redaksi

Paninggahan/Solok.SumbarMaju.com – Prosesi pengangkatan Dubalang Adat Suku Pinyalai di Nagari Paninggahan berlangsung dengan penuh khidmat dan dihadiri oleh tokoh adat, tokoh masyarakat, serta Bundo Kanduang Suku Pinyalai. Pengangkatan ini digelar untuk menggantikan Dubalang adat sebelumnya, Mamak Jamarih, yang telah menjalankan tugasnya dengan dedikasi dalam menjaga ketertiban, keamanan, serta nilai-nilai adat masyarakat Pinyalai.

Pengangkatan Dubalang adat ini dilakukan berdasarkan kesepakatan seluruh Ninik Mamak Kaum yang ada di Suku Pinyalai. Hasilnya, Saudara Salman resmi terpilih sebagai Dubalang Adat Suku Pinyalai menggantikan Mamak Jamarih. Pemilihan ini menegaskan prinsip musyawarah adat yang selama ini menjadi landasan dalam menentukan kepemimpinan adat di nagari.


Acara pengangkatan dihadiri oleh tokoh adat terkemuka, termasuk Angku Al. Datuk Bungsu, datuk yang dituokan dalam suku Pinyalai, serta Angku J. Datuk Maninjun, Angku S. Sy. Datuk Mulie Nan Ketek, Angku Manti, dan Angku Panito. Turut hadir pula Tong Anai Kaum Suku Pinyalai, Bundo Kanduang Suku Pinyalai, dan sejumlah tokoh masyarakat yang mendukung kelancaran acara ini. Kehadiran para tokoh adat dan masyarakat ini menunjukkan komitmen bersama dalam menjaga kesinambungan struktur kepemimpinan adat yang telah diwariskan turun-temurun.

Menurut Angku Al. Datuk Bungsu, Dubalang adat memiliki peran strategis dalam menjaga keamanan, ketertiban, dan kelestarian adat istiadat di nagari. “Dubalang bukan sekadar pelindung keamanan, tetapi juga penjaga norma, aturan adat, dan simbol persatuan masyarakat,” ujarnya. Ia menekankan bahwa keberadaan Dubalang sangat penting dalam menghadapi dinamika sosial dan tantangan zaman, agar adat tetap menjadi pedoman hidup masyarakat Pinyalai.


Dalam kesempatan yang sama, Dubalang terpilih Salman menyampaikan rasa syukur dan tanggung jawab besar yang diembannya. Ia berjanji akan menjalankan tugasnya dengan penuh dedikasi, menjaga marwah adat, dan memastikan ketertiban serta kedamaian di nagari tetap terjaga. Salman juga menegaskan pentingnya kerja sama dengan Ninik Mamak Kaum, Bundo Kanduang, dan seluruh masyarakat agar pelaksanaan tugas Dubalang berjalan efektif.


Sejarah panjang Suku Pinyalai menegaskan posisi penting Dubalang sebagai penjaga adat. Dubalang bertugas menegakkan aturan adat, menjadi mediator dalam penyelesaian konflik, dan melindungi nilai-nilai budaya agar tidak terkikis oleh perkembangan zaman. Dengan terpilihnya Salman, masyarakat berharap tradisi ini dapat diteruskan dan diperkuat, sehingga generasi muda tetap memahami dan menghormati peran serta fungsi lembaga adat dalam kehidupan sehari-hari.


Masyarakat Nagari Paninggahan juga menyambut baik pengangkatan Dubalang baru. Mereka berharap kepemimpinan Salman dapat membawa suasana damai, meningkatkan rasa persatuan, dan mendorong partisipasi aktif warga dalam pelestarian adat serta budaya lokal. “Kami percaya Dubalang baru ini akan memperkuat kearifan lokal dan menjaga keamanan nagari,” ujar salah seorang tokoh masyarakat.


Pengangkatan Salman sebagai Dubalang Adat Suku Pinyalai ini bukan hanya simbol perubahan kepemimpinan, tetapi juga wujud komitmen bersama untuk mempertahankan nilai-nilai adat yang telah menjadi identitas masyarakat Pinyalai selama berabad-abad. Prosesi ini menjadi momentum penting bagi Nagari Paninggahan dalam menegaskan peran lembaga adat sebagai pilar sosial, budaya, dan moral masyarakat.


Dengan posisi baru ini, Dubalang Salman diharapkan mampu menjadi contoh kepemimpinan adat yang bijaksana, memperkuat hubungan antar kaum, serta memastikan tradisi leluhur tetap hidup dan relevan di tengah perkembangan zaman. Masyarakat berharap kepemimpinan Salman akan membawa kebaikan dan kemajuan bagi seluruh warga Nagari Paninggahan, serta memperkokoh persatuan dalam menjaga marwah Suku Pinyalai.( Yef )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar