Solok, SumbarMaju.com – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Solok menggelar pelatihan sehari penuh dengan tema Kurikulum Cinta untuk para guru Tsanawiyah dan Aliyah Muhammadiyah se-Kabupaten Solok, Selasa (17/9/2025). Kegiatan yang berlangsung di ruang belajar Madrasah Tsanawiyah Komplek Perguruan Muhammadiyah Batubatupang, Bukitkili, Kotobaru ini menjadi wadah penting dalam menyatukan visi pendidikan Muhammadiyah di tingkat daerah.
Tercatat sebanyak 84 orang guru hadir dalam pelatihan ini. Mereka berasal dari berbagai madrasah Tsanawiyah dan Aliyah Muhammadiyah yang tersebar di Kabupaten Solok. Antusiasme peserta terlihat sejak registrasi hingga kegiatan berakhir. Para guru tampak serius mengikuti setiap materi, mencatat poin-poin penting, sekaligus aktif dalam sesi tanya jawab.
Hasbi Assyidiqi: Syukur dan Bangga
Pelatihan dibuka secara resmi oleh Hasbi Assyidiqi, Wakil Ketua Bidang Dikdasmen PDM Solok, yang hadir mewakili Ketua PDM Kabupaten Solok. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa acara ini merupakan sebuah anugerah yang patut disyukuri.
“Alhamdulillah, kita patut bersyukur dan bangga. Majelis Dikdasmen berhasil menghadirkan forum yang sangat bermanfaat ini. Semoga pelatihan ini berjalan sukses dan mampu memberikan inspirasi baru bagi guru-guru Muhammadiyah dalam mengembangkan pembelajaran yang lebih bermakna,” ungkap Hasbi.
Menyatukan Konsep dan Persepsi Guru
Ketua Majelis Dikdasmen PDM Solok, H. Marjusan, dalam kesempatan terpisah menegaskan pentingnya pelatihan ini sebagai upaya menyatukan konsep dan persepsi guru dalam menerapkan Kurikulum Cinta.
“Pelatihan ini bukan sekadar rutinitas, tetapi sebuah langkah nyata untuk menguatkan pemahaman bersama. Kita ingin tenaga pendidik Muhammadiyah tidak hanya mengajarkan ilmu pengetahuan, tetapi juga mengutamakan akhlak dan karakter anak-anak didik. Itulah inti dari Kurikulum Cinta,” jelas Marjusan yang dikenal sebagai pensiunan pegawai Kemenag dan aktif di dunia pendidikan.
Ia menambahkan, pendidikan yang berlandaskan cinta akan melahirkan generasi yang berakhlak mulia, cerdas, serta siap menghadapi tantangan zaman dengan pondasi moral yang kuat.
Pesan Ketua PDM Solok
Ketua PDM Kabupaten Solok, Darman, juga turut menyampaikan pesan inspiratif. Ia mengutip wejangan Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah bahwa setiap guru harus senantiasa menanamkan lima sikap utama dalam mendidik, yaitu ikhlas, ishlah, istiqamah, istito’ah, dan ihsan.
“Jangan pernah ragu dalam berbuat baik. Setiap langkah kita selalu dalam pengawasan Allah SWT. Orang yang istiqamah dalam kebaikan, dengan ridha Allah, akan berakhir dengan derajat taqwa,” ungkapnya penuh semangat.
Pesan ini disambut hangat para guru yang hadir, karena menjadi pengingat akan peran strategis seorang pendidik dalam membentuk generasi bangsa.
Deep Learning untuk Kurikulum Baru
Selain sambutan dari pimpinan, pelatihan juga diisi materi yang dibawakan oleh Hj. Parti Erlinda, SP., M.Pd., yang bertindak sebagai moderator sekaligus narasumber. Ia mengupas pentingnya konsep deep learning dalam implementasi kurikulum 2025.
“Guru harus memahami secara konseptual bagaimana perubahan kurikulum ini dijalankan. Tidak cukup hanya sekadar menyampaikan materi, tetapi bagaimana seorang pendidik mampu menumbuhkan semangat belajar pada anak didiknya. Dengan begitu, siswa tidak hanya datang ke sekolah, tetapi juga hadir dengan motivasi dan kegembiraan untuk belajar,” terangnya.
Ia menambahkan, pendekatan deep learning sejalan dengan prinsip Kurikulum Cinta, di mana guru tidak hanya menjadi penyampai ilmu, tetapi juga fasilitator yang menumbuhkan rasa cinta belajar, cinta ilmu, serta cinta pada nilai-nilai kehidupan yang Islami.
Suasana Pelatihan Penuh Kekeluargaan
Suasana pelatihan berlangsung penuh kekeluargaan. Guru-guru tampak akrab berdiskusi, saling bertukar pengalaman, dan mengaitkan materi dengan realitas pembelajaran di kelas. Beberapa peserta bahkan menyampaikan testimoni bahwa pelatihan ini menjadi penyegar semangat mereka dalam mengajar.
“Acara seperti ini sangat kami tunggu. Selain menambah ilmu, kami juga bisa mendapatkan motivasi baru dalam mengajar anak-anak,” ungkap salah seorang guru peserta dengan penuh haru.
Harapan ke Depan
Di akhir kegiatan, seluruh peserta sepakat untuk mengimplementasikan hasil pelatihan ini di madrasah masing-masing. Mereka berharap, setelah pelatihan, akan ada tindak lanjut berupa forum berbagi praktik baik atau workshop berkelanjutan.
Majelis Dikdasmen PDM Solok juga menyatakan komitmennya untuk terus mengawal program-program peningkatan mutu pendidikan Muhammadiyah, sehingga guru tidak hanya semakin profesional, tetapi juga tetap berpegang pada nilai-nilai keislaman yang kokoh.
Dengan adanya pelatihan Kurikulum Cinta ini, diharapkan lahir tenaga pendidik Muhammadiyah di Kabupaten Solok yang lebih siap menghadirkan pembelajaran berlandaskan ilmu, akhlak mulia, dan kasih sayang.(Yef/Albert)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar