Sosialisasi Budidaya Alpukat Digelar di BPP Kubung, 29 Kelompok Tani Jadi Penerima Pokir Agus Syahdeman

Sosialisasi Budidaya Alpukat Digelar di BPP Kubung, 29 Kelompok Tani Jadi Penerima Pokir Agus Syahdeman

Redaksi

Solok, SumbarMaju.com — Program Pokok-Pokok Pikiran (Pokir) anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat, Agus Syahdeman, kembali memberikan manfaat nyata bagi para petani di Kabupaten Solok. Tahun ini, melalui Pokir yang diperjuangkannya, sebanyak 29 kelompok tani di berbagai nagari menerima bibit alpukat berkualitas sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani lokal.

Sebelum bibit dibagikan, digelar sosialisasi budidaya alpukat di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Kubung, Rabu (17/09/2025). Kegiatan ini diselenggarakan bersama Dinas Pertanian Kabupaten Solok dan Dinas Perkebunan, Hortikultura, dan Tanaman Pangan (PHTP) Sumatera Barat). Sosialisasi ini menghadirkan narasumber ahli yang memberikan penjelasan lengkap mulai dari teknik penanaman, perawatan intensif, pemupukan, hingga pengendalian hama terpadu, sehingga para petani mendapatkan bekal ilmu yang dapat langsung diterapkan di lapangan.


Dalam arahannya, Agus Syahdeman menekankan bahwa program Pokir yang ia bawa bukan sekadar kegiatan simbolis. Menurutnya, bibit alpukat yang diberikan harus dirawat dengan baik agar benar-benar berdampak ekonomi bagi petani.

> “Pokir ini hadir dari aspirasi masyarakat. Kita ingin bantuan ini bukan sekadar seremonial, tetapi bisa dirasakan manfaatnya secara nyata. Kalau bibit dirawat dengan baik, hasilnya akan bernilai jual tinggi, meningkatkan pendapatan keluarga, sekaligus memperkuat ekonomi daerah,” jelas Agus.


Selain itu, Agus mengajak petani untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dari sosialisasi secara disiplin. Ia menegaskan pentingnya pemahaman teknis budidaya agar alpukat tumbuh sehat dan produktif.


Perwakilan Dinas PHTP Sumbar menambahkan bahwa tata cara budidaya yang tepat sangat menentukan kualitas dan kuantitas panen. Penggunaan pola tanam yang benar, perawatan rutin, pemupukan sesuai anjuran, serta pengendalian hama terpadu merupakan faktor utama agar produksi alpukat dapat bersaing dengan daerah lain dan memiliki potensi pasar nasional bahkan ekspor.


Kegiatan sosialisasi ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman antar kelompok tani. Para peserta aktif bertanya mengenai permasalahan yang selama ini mereka hadapi, mulai dari penyakit tanaman, kesulitan pemasaran, hingga permodalan. Hal ini menjadikan sosialisasi bukan sekadar teori, tetapi juga praktis dan relevan dengan kondisi lapangan.


Para kelompok tani penerima bantuan menyambut positif program ini. Mereka menyampaikan rasa terima kasih kepada Pokir Agus Syahdeman karena bibit alpukat yang diterima dilengkapi dengan bimbingan teknis. Mereka berharap ke depan ada dukungan lanjutan berupa pemasaran, akses modal, dan teknologi pertanian modern sehingga hasil panen dapat dimanfaatkan secara maksimal.


Dengan adanya sinergi antara DPRD, pemerintah daerah, dan kelompok tani, program Pokir Agus Syahdeman diharapkan dapat melahirkan sentra-sentra alpukat unggulan di Kabupaten Solok. Jika dikelola dengan serius, bukan tidak mungkin Solok akan dikenal sebagai salah satu daerah penghasil alpukat terbesar di Sumatera Barat, sekaligus menjadi contoh pengembangan hortikultura berbasis komunitas dan dukungan legislatif.


Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti bahwa aspirasi masyarakat yang dibawa oleh anggota DPRD melalui Pokir mampu diimplementasikan secara nyata, memberikan manfaat langsung, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pengembangan sektor pertanian yang berkelanjutan.(Yef)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar