Solok, SumbarMaju.com – Upacara bendera setiap Senin di MTsN 2 Solok kembali digelar dengan khidmat, Senin (8/9/2025). Kegiatan yang berlangsung di halaman utama madrasah ini diikuti oleh seluruh majelis guru, tenaga kependidikan, dan ratusan siswa. Bertugas sebagai pelaksana upacara adalah siswa kelas IX.F dengan arahan wali kelas, Ibu Rawalu Maili.
Yang menarik pada kesempatan kali ini, amanat upacara disampaikan langsung oleh Ibu Haryen Prida Harmis selaku Pembina Upacara. Beliau menekankan pesan penting tentang bijak dalam menggunakan teknologi dan media sosial di kalangan pelajar, sebuah isu yang kini menjadi perhatian bersama di era serba digital.
Generasi Madrasah Harus Melek Digital
Dalam arahannya, Ibu Haryen menyampaikan bahwa media sosial ibarat pisau bermata dua. Jika digunakan dengan benar, ia akan sangat bermanfaat, namun jika salah arah bisa membawa dampak buruk bagi perkembangan pelajar.
Ada lima poin utama yang beliau garis bawahi:
1. Manfaatkan teknologi dengan bijak – gunakan media digital untuk mendukung proses belajar, memperkaya pengetahuan, dan menambah keterampilan.
2. Kritis terhadap informasi – jangan percaya begitu saja dengan berita tanpa sumber jelas, lakukan verifikasi sebelum menyimpulkan.
3. Jangan sebarkan hoaks – informasi yang tidak benar hanya akan merugikan diri sendiri dan orang lain.
4. Jaga privasi dan keamanan – berhati-hati dalam membagikan data pribadi yang bisa disalahgunakan pihak lain.
5. Gunakan media sosial dengan cerdas – jangan terjebak dengan konten negatif yang merusak mental dan membuang waktu.
“Anak-anak sekalian harus mampu menjadi generasi madrasah yang bijak. Teknologi bukan untuk menguasai kita, melainkan untuk kita kendalikan demi kebaikan,” pesan Ibu Haryen.
Filosofi Uang Seratus Ribu
Untuk memperkuat pesannya, Ibu Haryen menghadirkan sebuah perumpamaan sederhana. Uang seratus ribu, meski diremas, diinjak, bahkan dibuang ke got, nilainya tetap sama. Filosofi ini mengajarkan bahwa nilai manusia tidak pernah hilang hanya karena situasi sulit, tetapi ditentukan oleh karakter, ilmu, dan keterampilan yang dimilikinya.
“Jangan pernah minder hanya karena keadaan. Ingatlah bahwa nilai kalian ada pada diri sendiri, bukan pada penilaian orang lain,” tegas beliau di hadapan peserta upacara.
Penutup Penuh Makna
Di akhir amanatnya, Ibu Haryen menegaskan satu kalimat singkat namun penuh arti:
“Kita tidak bisa mendapatkan anugerah dari gadget.”
Menurutnya, gadget hanyalah sarana. Nilai hidup yang sesungguhnya hanya bisa diraih dengan kerja keras, doa, serta perilaku yang baik.
Upacara Jadi Momentum Pendidikan Karakter
Kegiatan upacara bendera di MTsN 2 Solok tidak hanya sebagai rutinitas formal, namun juga menjadi wadah pendidikan karakter. Pesan yang disampaikan Pembina Upacara diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran baru bagi siswa agar lebih bijak berteknologi dan tetap menjaga nilai luhur dalam kehidupan sehari-hari.
Upacara hari itu ditutup dengan doa bersama, diiringi semangat baru dari para siswa untuk terus berdisiplin, menumbuhkan rasa cinta tanah air, dan membentuk pribadi yang cerdas serta berkarakter Islami.( Yef )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar